Minggu, 08 Oktober 2017

ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN DAN SUMBER DAYA ALAM

MAKALAH SOFTSKILL
ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN DAN SUMBER DAYA ALAM


Image result for universitas gunadarma


Di Susun oleh :
Nama : Trilaksono Buwono Subiantoro
NPM : 17416445
Kelas : 2IB04

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat Hidayah dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan sesuai dengan konteks pembahasan, serta tanpa menyinggung pihak manapun. Dalam makalah ini saya membahas mengenai “Asas – Asas Pengetahuan Lingkungan dan Sumber Daya Alam”.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membaca dan mempelajarinya, serta menambah wawasan dan pemahaman kita semua tentang Asas – Asas Pengetahuan Lingkungan dan Sumber Daya Alam. Sehingga kita dapat lebih bijak dalam melakukan segala sesuatu yang berdampak bagi lingkungan dan alam sekitar kita.         
        Demikianlah makalah ini saya susun ,mohon maaf  apabila terdapat kesalahan kata atau pengejaan dalam makalah ini. Serta maaf apabila ada kata yang menyinggung dan tidak berkenan. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb



Bekasi, 08 Oktober 2017


Trilaksono Buwono Subiantoro










DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………….…………………………………………..............................i
Daftar Isi………………………………………………………………....................................ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang…………………………………………..………...........................4
1.2  Rumusan Masalah... ………………………...........................................................5
1.3 Tujuan.....………………………..................................................…..…..................5
BAB II Pembahasan
2.1 Asas-asas Pengetahuan Lingkungan........................................................................6
2.1.1    Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan Secara Umum..................................6
2.1.2    Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan Menurut Para Ahli...........................7
2.1.3    Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan..........................................................8
2.1.4    Asas – Asas Pengetahuan Lingkungan...............................................................8
2.2 Sumber Daya Alam..................................................................................................10
            2.2.1    Pengertian Sumber Daya Alam..............................................................10
            2.2.2    Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia............................................10
2.2.3    Hubungan Sumber Daya Alam dan Hubungan Pertumbuhan Ekonomi  di Indonesia..............................................................................................................11
            2.2.4    Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati.....................12
            2.2.5    Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam...................15
            2.2.6    Karakteristik Ekologi dan Sumber Daya Alam......................................15
2.2.7    Daya Dukung Lingkungan Terhadap Sumber Daya Alam......................17
2.2.8    Keterbatasan Kemampuan Manusia dalam Mengelola Sumber Daya  Alam...........................................................................................................17
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan………………………………….......…………….............................18
3.2 Saran…………………………………....……...............…...................................18
Daftar Pustaka..............................................................................................................18


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam ilmu lingkungan kita mengenal berbagai macam tentang sumber daya alam, baik itu yang dapat diperbarui atau yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam tersebut harus di gunakan dengan sebaik-baiknya. Asas di dalam suatu ilmu pada dasarnya merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan situasi yang lebih spesifik. Asas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan pengujian metodologi secara terus menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya oleh ilmuwan secara meluas. Tetapi ada pula asas yang hanya diakui oleh segolongan ilmuwan tertentu saja, karena asas ini hanya merupakan penyamarataan secara empiris saja dan hanya benar pada situasi dan kondisi yang lebih terbatas, sehingga terkadang asas ini menjadi bahan pertentangan. Ilmu lingkungan merupakan salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya, antara lain dari aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai suatu poros, tempat berbagai asas dan konsep berbagai ilmu yang saling terkait satu sama lain untuk mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.

1.2  Rumusan Masalah

a.    Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan Secara Umum
b.    Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan Menurut Para Ahli
c.    Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan
d.   Asas – Asas Pengetahuan Lingkungan
e.    Pengertian SDA
f.    SDA di Indonesia
g.    Hubungan SDA dan Ekonomi
h.    Pemanfaatan, landasan, dan karakteristik SDA dan Ekologi
i.    Daya dukung dan keterbatasan kemampuan manusia dalam mengelola SDA

1.3 Tujuan

Adapun tujuan makalah ini adalah untuk memberi pengetahuan kepada pembaca tentang asas-asas pengetahuan lingkungan dan sumber daya alam agar senantiasa dijaga dan dilestarikan, dan memperlakukan lingkungan sesuai etikanya. Dan agar memberi motivasi kepada manusia agar mereka menjaga lingkungan dengan baik agar tidak terjadi kerusakan pada lingkungan tempat tinggalnya yang dapat berakibat sangat fatal.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Asas-asas Pengetahuan Lingkungan

2.1.1    Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan Secara Umum

Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup dengan lingkungannya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.

Pengertian Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan adalah bidang akademik multidisipliner yang mengintegrasikan ilmu fisikabiologikimiaekologiilmu tanahgeologisains atmosfer, dan geografi untuk mempelajari lingkungan, dan solusi dari permasalahan lingkungan. Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan interdisipliner yang terintegrasi dan kuantitatif untuk mempelajari sistem lingkungan.

2.1.2    Pengertian Ekologi dan Ilmu Lingkungan Menurut Para Ahli

Pengertian Ekologi Menurut Para Ahli
1)   Pengertian Ekologi Menurut Miller (1975)
Menurut Miller tentang pengertian ekologi yang mengemukakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu mengenai hubungan timbal balik di antara organisme serta sesamanya dan juga dengan lingkungannya.
2)   Pengertian Ekologi Menurut Otto Soemarwoto,
Pengertian ekologi adalah suatu ilmu mengenaihubungan timbal balik diantara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.
3)   Pengertian Ekologi Menurut C. Elton
Ekologi adalah suatu ilmu yang mengkaji sejarah alam atau juga perkehidupan alam dengan secara ilmiah
4)   Pengertian Ekologi Menurut Resosoedarmo
Pengertian ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.
5)   Pengertian Ekologi Menurut Andrewarthaekologi
Adalah suatu ilmu yang membahas penyebaran dan juga kemelimpahan organisme.
6)   Pengertian Ekologi Menurut Krebsekologi
Adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji suatu interaksi yang menentukan adanya penyebaran dan juga kemelimpahan organisme.
7)   Pengertian Ekologi Menurut Eugene P. Odum
Ekologi adalah suatu kajian terstruktur serta fungsi alam, tentang suatu struktur dan juga interaksi diantara sesama organisme dengan  lingkungannya.

Pengertian Ilmu Lingkungan

1)   Menurut Soerjani, dkk
Ilmu lingkungan adalah penggabungan ekologi (manusia) yang dilandasi dengan kosmologi (tatanan alam) yang mempunyai paradigma sebagai ilmu pengetahuan murni.

2.1.3    Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang kedudukan manusia yang pantas di lingkungannya. Sedangkan ekologi adalah ilmu yg mempelajari tentang interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dengan lingkunganya. Perbedaannya terletak pada misi untuk mencari pengetahuan menyeluruh tentang alam & dampak perlakuan manusia terhadap lingkungannya, guna menimbulkan kesadaran dan tanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan. 

2.1.4       Asas – Asas Pengetahuan Lingkungan

Asas 1
Semua energi yang memasuki organisme hidup, populasi atau ekosistemdapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. 
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi tidak dapathilang dihancurkan, atau diciptakan.Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanyatermasuk sumber daya alam.Hukum Termodinamika IMateri akan bergerak kemana-mana tidak adamateri yang hilang.Hukum Kekekalan Materi
Asas 2
Tidak ada sistem pengubahan energi yang benar-benar efisien.HUKUM TERMODINAMIKA IIHUKUM ENTROPIPada transformasi energi terjadi degradasi kualitas energiPada sistem yang kurang terkoordinasi Entropi makintinggi
Asas 3
Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuksumber daya alam
Asas 4
Untuk semua kategori sumber daya alam, kalau pengadaannya sudahmencapai optimum, pengaruh unit pengadaannya sering menurundengan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkatmaksimum. Melampaui batas maksimum tidak ada pengaruh yangmenguntungkan lagi
Asas 5
Ada dua jenis sumber daya alam, yaitu sumber alam yang pengadaannyadapat merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tak mempunyaidaya rangsang penggunaan lebih lanjut.Contoh: Pengadaan energi: merangsang penggunaan pengadaanmakanan: tidak meragsang penggunaan (terbatas)
Asas 6
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari padasaingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya. Yang dapatmenyesuaikan diri, lebih banyak keturunan lebih berhasil. DombaAustralia dibawa ke Amerika sapi asli kalah bersaing makanan
Asas 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam
lingkungan yang “mudah diramal”.
 Mudah diramal: punya pola keteraturan faktor lingkunganLingkungan yang tidak stabil spesies sedikitLingkungan stabil keanekaragaman tinggi
Asas 8
Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keaneka-ragaman takson,bergantung
kepada nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan taksontersebutSetiap spesies mempunyai nicia tertentu dapat hidupberdampingan dengan spesies lain.
Asas 9
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagiproduktivitas.E = K x B/P K : konstantaE : keanekaragamanB : biomasaP : produktivitas
Asas 10
Dalam lingkungan stabil perbandingan antara biomasa denganproduktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai asimtoot.Maksimasi efisiensi penggunaan energi dan minimasi pemborosan energi.Contoh : Hewan Homoiotermis pada iklim dingin lebih besar ukurantubuhnya
Asas 11
 Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belummantap (muda).Contoh : Hutan dan Ladang ; Desa dan Kota.
Asas 12
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepadakepentingan relatifnya di dalam keadaan suatu lingkungan.Dalam ekosistem mantap dan habitat stabil sifat responsiffluktuasi faktor lingkungan, tidak diperlukan.Dalam ekosistem yang belum mantap populasi kurangbereaksi terhadap perubahan fisika kimiawi lingkungan
Asas 13 
Lingkungan yang secara fisik mantap (dewasa) memungkinkan terjadinyakeanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap (dewasa), yangkemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi.Kemantapan lingkungan fisikKompleks organisasi +KeanekaragamanNaik turunnya populasi ciri ekosistem belum mantap
Asas 14
Derajat pola keteraturan naik turunnya populasi bergantung pada jumlahketurunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nantinya akanmempengaruhi populasi itu.Populasi Populasi sekarang Populasi yang akan datangPerubahan suatu populasi Perubahan populasi lain sesuai denganperjalanan waktu


2.2 Sumber Daya Alam

2.2.1    Pengertian Sumber Daya Alam

Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewantumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumigas alam, berbagai jenis logamair, dan tanah.

2.2.2    Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia

Letak geografis yang strategis menunjukkan betapa kaya Indonesia akan sumber daya alam dengan segala flora, fauna dan potensi hidrografis dan deposit sumber alamnya yang melimpah. Sumber daya alam Indonesia berasal dari pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, peternakan, perkebunan serta pertambangan dan energi.
Berdasarkan usia tanaman, perkebunan di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu tanaman semusim (tebu, tembakau, kapas, jarak, sereh wangi, nilam dan rami) dan tanaman tahunan (karet, kelapa, kopi, kelapa sawit, cengkeh, pala, kayu manis, panili, kemiri, pinang, asam jawa, siwalan, nipah, kelapa deres, aren dan sagu). Sebagian besar budidaya perkebunan berupa tanaman tahunan.
Populasi peternakan di Indonesia terdiri atas populasi ternak besar seperti, sapi perah, sapi potong, kerbau, dan kuda. Populasi ternak kecil meliputi: kambing, domba, dan babi. Sementara populasi ternak unggas terdiri dari ayam kampung, ayam ras petelur, ayam ras pedaging dan itik. Diantara hasil ternak yang saat ini memiliki prospek ekspor adalah kulit olahan (disamak).
Berdasarkan fungsinya, hutan Indonesia dibagi menjadi empat jenis, yaitu hutan lindung, hutan produksi, hutan suaka alam, dan hutan wisata. Produksi kehutanan berupa kayu hutan, baik kayu bulat, kayu gergajian maupun kayu lapis. Dari hasil hutan tersebut, yang saat ini menjadi produk andalan Indonesia untuk kegiatan ekspor adalah kayu lapis.
Fakta fisik bahwa dua per tiga wilayah Indonesia berupa laut, maka sumber daya alam di laut memiliki potensi yang sangat besar. Selain mengandung minyak, gas, mineral dan energi laut non-konvesional, serta harta karun yang sudah mulai digali meskipun masih terbatas, laut juga menghasilkan ikan yang potensi lestarinya diperkirakan sebesar 6, 4 juta ton per tahun. Saat ini yang baru dimanfaatkan sekitar 70 %. Pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan dikelompokkan dalam lima industri kelautan, yaitu industri perikanan, industri mineraldan energi laut, industri maritim, termasuk industri galangan kapal, industri pelayaran (transportasi laut) dan industri pariwisata (wisata bahari dan kawasan konservasi). Saat ini yang menjadi andalan ekspor perikanan Indonesia adalah udang dan Tuna.
Sebagian besar lahan perkebunan yang luas di Indonesia menghasilkan komoditas pertanian atau hasil bumi untuk diperdagangkan.Indonesia adalah salah satu dari tiga negara penghasil terbesar karet di dunia, terbesar ketiga penghasil kopi, dan salah satu penghasil utama dunia untuk kelapa, tembakau, kakao dan rempah-rempah. Wilaya Indonesia kaya akan cadangan mineral seperti timah, tembaga, emas, bauksit, dan nikel. Indonesia juga dikenal sebagai eksportir terbesar gas alam cair (liquefied natural gas/LNG). Penghasilan dari ekspor minyak telah mendatangkan devisa terbesar bai negara. Selain itu, upaya pengembangan sumber energi alternati f terus digalakkan. Pembangunan pusat pembangkit energi tenaga panas bumi (geotermal) dan energi tenaga air (hidroelektrik) terus diusahakan.
Selain sektor pertanian dan ekspor bahan mentah yang mendminasi kegiatan ekonomi,Indonesia pun menjadi negara industri  dalam 35 tahun, terakhir . beberapa diantara industri besar di Indonesia adalah industri pengolahan besi, minyak, kayu dan mebel, produk kimia, semen, kaca, dan produk berbahan dasar karet, mesin dan pupuk. Sebagian industri itu langsung dikontrol oleh pemerintah yaitu kegiatan usaha yang disebut BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Indonesia juga berusaha mengembangkan industri berteknologi tinggi, seperti barang-barang elektronik dan pesawat terbang. Industri tekstil juga dikembangkan dalam skala besar, termasuk diantaranya industri batik, yaitu kain yang diberi motif khas Indonesia, baik dengan teknik tradisional (batik tulis) maupun dengan cetak modern (batik cetak)

2.2.3    Hubungan Sumber Daya Alam dan Hubungan Pertumbuhan  Ekonomi  di Indonesia

Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara teoretis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat.  Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan negara dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut Dutch disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor industri dan jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya. 
Korupsiperang saudara, lemahnya pemerintahan dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam.

  
2.2.4    Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati
Sumber daya alam hayati :
adalah Sumber Daya Alam yang berasal dari mahluk hidup, atau berhubungan dengan mahluk hidup

v  Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsenatau penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:
v  Bahan makanan: padijagung,gandum,tebu
v  Bahan bangungan: kayu jatikayu mahoni
v  Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
v  Obat: jahedaun binahongkinamahkota dewa
v  Pupuk kompos.

v  Pertanian dan perkebunan
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).

v  Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.



Sumber daya alam nonhayati :
Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: airanginsinar matahari, dan hasil tambang.
·        Air



Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah lautsamudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungaidanau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.
·        Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.

·        Tanah
Tanah adalah komponen penyusun permukaan bumi .Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.
  

·        Hasil tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastrukturkendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein. Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
Ø  Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
Ø  Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
Ø  Minyak tanah untuk bahan baku lampu minyak;
Ø  Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
Ø  LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
Ø  Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
Ø  Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
Ø  Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
Ø  Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)

·        Batu Bara
dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
·        Bijih besi
Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
·        Tembaga
merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.
·        Bauksit
Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
·        Emas dan Perak
untuk perhiasan
·        Marmer
Untuk bahan bangunan rumah atau gedung
·        Belerang
Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
·        Yodium
Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
·        Nikel
Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
·        Gas alam
Untuk bahan bakar kompor gas
·        Mangan
Untuk pembuatan pembuatan besi baja
·        Grafit
Bermanfaat untuk membuat pensil, dan bahan pembuatan baterai

2.2.5    Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam

Landasan dasar kebijakan pengolahan sumber daya alam terdapat dalam TAP MPR RI No. IX/MPR-RI/2001 dan GBHN 1999-2004.
Dalam TAP MPR RI No. IX/MPR-RI/2001 berisi tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber daya Alam, ada titik harapan dari proses reformasi di bidang agraria dan pengelolaan sumber daya alam, yang sebelumnya tidak pernah mendapatkan perhatian dari para pengambil kebijakan.

TAP MPR tersebut dijelaskan beberapa peta permasalahan yang membuat keputusan politik ini lahir yaitu :

1. Sumber daya agraria dan sumber daya alam harus dikelola dan dimanfaatkan secara optimal bagi generasi sekarang dan generasi mendatang dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
2. Adanya persoalan kemiskinan, ketimpangan dan ketidakadilan sosial ekonomi rakyat serta kerusakan sumber daya alam.
3. Pengelolaan sumber daya agaria dan sumber daya alam selama ini telah menimbulkan penurunan kualitas lingkungan, ketimpangan struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatannya serta menimbulkan berbagai konflik.
4. Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya agraria dan sumber daya alam saling tumpang tindih dan bertentangan.
5. Pengelolaan sumber daya agraria dan sumber daya alam yang adil, berkelanjutan, dan ramah lingkungan harus dilakukan dengan cara terkoordinasi, terpadu dan menampung dinamika, aspirasi dan peran serta masyarakat, serta menyelesaikan konflik. 

Arah Kebijakan Bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup dalam GHBN 1999 – 2004 yaitu :

1. Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.
2. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan penggunaan, dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan.
3. Menerapkan indikator-indikator yang memungkinkan pelestarian kemampuan keterbaharuan dalam pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui untuk mencegah kerusakan yang tidak dapat balik.
4. Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan lingkungan hidup sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga, yang diatur dengan undang-undang.
5. Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal serta penataan ruang, yang pengusahaannya diatur dengan undang-undang.

2.2.6    Karakteristik Ekologi dan Sumber Daya Alam

Ekologi adalah suatu kajian studi terhadap hubungan timbal balik (interaksi) antar organism (antar makhluk hidup) dan antara organism (makhluk hidup) dengan lingkungannya. Faktor-faktor pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan membawa hasil yang lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan demi pembangunan demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber alam di masa depan.
2. Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian tradisional yang telah terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang baru.
3. Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru

Seperti pernyataan diatas, Sumber daya alam ini adalah energi yang sifatnya tidak dapat digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk menjamin keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi alam dan keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas maka pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan dengan mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan ekosistem, endemisme dan keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik wilayah.
Dengan pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas sistem budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus benar-benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem lokal sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem yang diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi “keharusan” untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir bisa dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem pengelolaan SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.

2.2.7    Daya Dukung Lingkungan Terhadap Sumber Daya Alam

Daya Dukung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pengertian (Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU no 23/ 1997, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna (1999), daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).
Oleh karena itu setiap makhluk yang hidup yang ada bertugas untuk menjaga keberadaan makhluk hidup lainnya sebaik mungkin agar terjadi hubungan yang baik yang terjalin antara satu makhluk dengan  makhluk yang lain sehinnga menjaga daya dukung antara masing lingkungan dan makhluk hidup.

2.2.8    Keterbatasan Kemampuan Manusia dalam Mengelola Sumber Daya  Alam

Manusia sebagai pengolah sumber daya alam dituntut semaksimal mungkin untuk mengolah sumber daya alam. Tapi banyak diantara manusia tersebut yang tidak mampu untuk mengolah sumber daya alam yang telah tersedia yang mengakibatkan negara kita selalu tertinggal dari Negara-negara lain diluar sana yang sudah maju. Padahal negara-negara tersebut tidaklah memiliki sumber daya alam sebanyak yang kita punya ,tpi mereka sselalu dapat mengolah setiap sumber daya alam yang telah tersedia di Negara mereka yang membuat negara mereka terus maju.
Maka dari itu yang harus kita lakukan adalah kita harus lebih meningkatkan sumber daya manusia atau kemampuan dari masyarakat kita agar bisa memaksimalkan atau mengolah sumber daya alam kita yang begitu melimpah ini. Bukan mustahil jika kita bisa mengolahnya ,kita akan seperti Negara-negara yang telah maju atau bahkan melebihi mereka.

BAB III
PENUTUP


3.1      Kesimpulan

Ekologi, ilmu lingkungan dan sumber daya alam merupakan beberapa hal yang saling berkaitan untuk kita agak dapat lebih memahami tentang alam dan tindakan yang pantas serta tidak pantas kita lakukan di alam.
Indonesia adalah negara yang mempunyai sumber daya alam yang sangat melimpah karena itu manusia sebagai pengolah sumber daya alam diwajibkan untuk melakukan pengolahan sebijaksana mungkin dan seefisien mungkin, serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Agar tercipta lingkungan yang baik, bersih, teratur, dan juga agar terjalin ekosistem yang baik di alam. Sehingga menjaga hubungan antar mahkluk hidup tetap terjaga dan tidak ada yang tersingkirkan.

3.2      Saran

Di zaman modern seperti sekarang, kita tidak bisa berharap untuk hal yang terlalu sulit atau kompleks untuk dilakukan. Maka dari itu mulailah dengan melakukan hal hal kecil yang berdampak positif bagi alam dan lingkungan sekitar. Agar dapat memotivasi diri sendiri dan juga orang lain untuk ikut dan terus melakukan hal yang positif bagi alam sekitar. Dan jika kita konsisten tidak menutup kemungkinan tindakan kecil yang kita mulai bisa menjadi suatu awal untuk tindakan yang lebih besar dan berdampak lebih luas.

Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar