MAKALAH
SOFTSKILL
ASAS
PENGETAHUAN LINGKUNGAN DAN SUMBER DAYA ALAM
Di
Susun oleh :
Nama :
Trilaksono Buwono Subiantoro
NPM :
17416445
Kelas
: 2IB04
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK
ELEKTRO
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2017
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb
Puji dan
Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat
Hidayah dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan sesuai dengan konteks pembahasan, serta tanpa menyinggung pihak manapun.
Dalam makalah ini saya membahas mengenai “Asas – Asas Pengetahuan Lingkungan
dan Sumber Daya Alam”.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membaca dan mempelajarinya,
serta menambah wawasan dan pemahaman kita semua tentang Asas – Asas
Pengetahuan Lingkungan dan Sumber Daya Alam. Sehingga kita dapat lebih
bijak dalam melakukan segala sesuatu yang berdampak bagi lingkungan dan alam
sekitar kita.
Demikianlah makalah ini saya susun ,mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata atau
pengejaan dalam makalah ini. Serta maaf apabila ada kata yang menyinggung dan
tidak berkenan. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum
Wr. Wb
Bekasi, 08 Oktober 2017
Trilaksono
Buwono Subiantoro
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar………………….…………………………………………..............................i
Daftar
Isi………………………………………………………………....................................ii
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang…………………………………………..………...........................4
1.2
Rumusan Masalah... ………………………...........................................................5
1.3 Tujuan.....………………………..................................................…..…..................5
BAB II
Pembahasan
2.1
Asas-asas Pengetahuan
Lingkungan........................................................................6
2.1.1 Pengertian
Ekologi dan Ilmu Lingkungan Secara Umum..................................6
2.1.2 Pengertian
Ekologi dan Ilmu Lingkungan Menurut Para Ahli...........................7
2.1.3 Perbedaan
Ekologi dan Ilmu Lingkungan..........................................................8
2.1.4 Asas
– Asas Pengetahuan Lingkungan...............................................................8
2.2 Sumber
Daya Alam..................................................................................................10
2.2.1 Pengertian Sumber Daya
Alam..............................................................10
2.2.2 Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia............................................10
2.2.3
Hubungan Sumber Daya Alam dan Hubungan Pertumbuhan Ekonomi
di
Indonesia..............................................................................................................11
2.2.4 Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Non
Hayati.....................12
2.2.5 Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya
Alam...................15
2.2.6 Karakteristik Ekologi dan Sumber Daya Alam......................................15
2.2.7
Daya Dukung Lingkungan Terhadap Sumber Daya Alam......................17
2.2.8
Keterbatasan Kemampuan Manusia dalam Mengelola Sumber Daya
Alam...........................................................................................................17
BAB III
Penutup
3.1
Kesimpulan………………………………….......…………….............................18
3.2
Saran…………………………………....……...............…...................................18
Daftar
Pustaka..............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam ilmu
lingkungan kita mengenal berbagai macam tentang sumber daya alam, baik itu yang
dapat diperbarui atau yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam tersebut
harus di gunakan dengan sebaik-baiknya. Asas di dalam suatu ilmu pada dasarnya
merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai
landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan situasi yang lebih spesifik.
Asas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan pengujian metodologi secara
terus menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya oleh ilmuwan secara
meluas. Tetapi ada pula asas yang hanya diakui oleh segolongan ilmuwan tertentu
saja, karena asas ini hanya merupakan penyamarataan secara empiris saja dan
hanya benar pada situasi dan kondisi yang lebih terbatas, sehingga terkadang
asas ini menjadi bahan pertentangan. Ilmu lingkungan merupakan salah satu ilmu
yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari jasad hidup (termasuk
manusia) dengan lingkungannya, antara lain dari aspek sosial, ekonomi,
kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai suatu poros,
tempat berbagai asas dan konsep berbagai ilmu yang saling terkait satu sama
lain untuk mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya.
Dalam
memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip
ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam
memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada
terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia.
Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya
dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau
musnah kehidupan bisa terganggu.
Sumber
daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam hayati, sumberdaya
alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu aset yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar
pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan
cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan
harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut
makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Dalam
memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip
ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam
memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada
terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia.
Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya
dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau
musnah kehidupan bisa terganggu.
1.2
Rumusan Masalah
a. Pengertian
Ekologi dan Ilmu Lingkungan Secara Umum
b. Pengertian
Ekologi dan Ilmu Lingkungan Menurut Para Ahli
c. Perbedaan
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
d. Asas
– Asas Pengetahuan Lingkungan
e.
Pengertian SDA
f.
SDA di Indonesia
g.
Hubungan SDA dan Ekonomi
h.
Pemanfaatan, landasan, dan karakteristik SDA dan Ekologi
i.
Daya dukung dan keterbatasan kemampuan manusia dalam mengelola SDA
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan makalah ini adalah untuk memberi pengetahuan kepada pembaca tentang
asas-asas pengetahuan lingkungan dan sumber daya alam agar senantiasa dijaga
dan dilestarikan, dan memperlakukan lingkungan sesuai etikanya. Dan agar
memberi motivasi kepada manusia agar mereka menjaga lingkungan dengan baik agar
tidak terjadi kerusakan pada lingkungan tempat tinggalnya yang dapat berakibat
sangat fatal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Asas-asas Pengetahuan Lingkungan
2.1.1 Pengertian
Ekologi dan Ilmu Lingkungan Secara Umum
Pengertian
Ekologi
Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme-organisme
hidup dengan lingkungannya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan
logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik
interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst
Haeckel (1834 - 1914). Dalam
ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya.
Pengertian
Ilmu Lingkungan
Ilmu
lingkungan adalah
bidang akademik multidisipliner yang mengintegrasikan ilmu fisika, biologi, kimia, ekologi, ilmu tanah, geologi, sains atmosfer, dan geografi untuk
mempelajari lingkungan, dan solusi dari permasalahan lingkungan. Ilmu
lingkungan menyediakan pendekatan interdisipliner yang terintegrasi dan
kuantitatif untuk mempelajari sistem lingkungan.
2.1.2 Pengertian
Ekologi dan Ilmu Lingkungan Menurut Para Ahli
Pengertian
Ekologi Menurut Para Ahli
1) Pengertian
Ekologi Menurut Miller (1975)
Menurut
Miller tentang pengertian ekologi yang mengemukakan bahwa ekologi adalah suatu
ilmu mengenai hubungan timbal balik di antara organisme serta sesamanya dan
juga dengan lingkungannya.
2) Pengertian
Ekologi Menurut Otto Soemarwoto,
Pengertian
ekologi adalah suatu ilmu mengenaihubungan timbal balik diantara makhluk hidup
dengan lingkungan sekitarnya.
3) Pengertian
Ekologi Menurut C. Elton
Ekologi adalah suatu ilmu yang mengkaji sejarah alam atau juga perkehidupan alam dengan secara ilmiah
Ekologi adalah suatu ilmu yang mengkaji sejarah alam atau juga perkehidupan alam dengan secara ilmiah
4) Pengertian
Ekologi Menurut Resosoedarmo
Pengertian ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.
Pengertian ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.
5) Pengertian
Ekologi Menurut Andrewarthaekologi
Adalah
suatu ilmu yang membahas penyebaran dan juga kemelimpahan organisme.
6) Pengertian
Ekologi Menurut Krebsekologi
Adalah
suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji suatu interaksi yang menentukan adanya
penyebaran dan juga kemelimpahan organisme.
7) Pengertian
Ekologi Menurut Eugene P. Odum
Ekologi adalah suatu kajian terstruktur serta fungsi alam, tentang suatu struktur dan juga interaksi diantara sesama organisme dengan lingkungannya.
Ekologi adalah suatu kajian terstruktur serta fungsi alam, tentang suatu struktur dan juga interaksi diantara sesama organisme dengan lingkungannya.
Pengertian
Ilmu Lingkungan
1) Menurut
Soerjani, dkk
Ilmu
lingkungan adalah penggabungan ekologi (manusia) yang dilandasi dengan
kosmologi (tatanan alam) yang mempunyai paradigma sebagai ilmu pengetahuan
murni.
2.1.3 Perbedaan
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ilmu
lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang kedudukan manusia yang pantas
di lingkungannya. Sedangkan ekologi adalah ilmu yg mempelajari tentang
interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dengan
lingkunganya. Perbedaannya terletak pada misi untuk mencari pengetahuan
menyeluruh tentang alam & dampak perlakuan manusia terhadap lingkungannya,
guna menimbulkan kesadaran dan tanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan.
2.1.4 Asas
– Asas Pengetahuan Lingkungan
Asas 1
Semua
energi yang memasuki organisme hidup, populasi atau ekosistemdapat dianggap
sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan.
Energi
dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi tidak dapathilang
dihancurkan, atau diciptakan.Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman,
semuanyatermasuk sumber daya alam.Hukum Termodinamika IMateri akan bergerak
kemana-mana tidak adamateri yang hilang.Hukum Kekekalan Materi
Asas 2
Tidak ada
sistem pengubahan energi yang benar-benar efisien.HUKUM TERMODINAMIKA IIHUKUM
ENTROPIPada transformasi energi terjadi degradasi kualitas energiPada sistem yang kurang terkoordinasi Entropi makintinggi
Asas 3
Materi,
energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuksumber daya alam
Asas 4
Untuk
semua kategori sumber daya alam, kalau pengadaannya sudahmencapai optimum,
pengaruh unit pengadaannya sering menurundengan penambahan sumber alam itu
sampai ke suatu tingkatmaksimum. Melampaui batas maksimum tidak ada pengaruh
yangmenguntungkan lagi
Asas 5
Ada dua
jenis sumber daya alam, yaitu sumber alam yang pengadaannyadapat merangsang
penggunaan seterusnya, dan yang tak mempunyaidaya rangsang penggunaan lebih
lanjut.Contoh: Pengadaan energi: merangsang penggunaan pengadaanmakanan: tidak
meragsang penggunaan (terbatas)
Asas 6
Individu
dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari padasaingannya,
cenderung berhasil mengalahkan saingannya. Yang dapatmenyesuaikan diri, lebih
banyak keturunan lebih berhasil. DombaAustralia dibawa ke Amerika sapi asli
kalah bersaing makanan
Asas 7
Kemantapan
keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam
lingkungan
yang “mudah diramal”.
Mudah
diramal: punya pola keteraturan faktor lingkunganLingkungan yang tidak stabil spesies sedikitLingkungan stabil keanekaragaman tinggi
Asas 8
Sebuah
habitat dapat jenuh atau tidak oleh keaneka-ragaman takson,bergantung
kepada
nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan taksontersebutSetiap spesies mempunyai nicia tertentu dapat hidupberdampingan
dengan spesies lain.
Asas 9
Keanekaragaman
komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagiproduktivitas.E = K x B/P K :
konstantaE : keanekaragamanB : biomasaP : produktivitas
Asas 10
Dalam
lingkungan stabil perbandingan antara biomasa denganproduktivitas dalam
perjalanan waktu naik mencapai asimtoot.Maksimasi efisiensi penggunaan energi
dan minimasi pemborosan energi.Contoh : Hewan Homoiotermis pada iklim
dingin lebih besar ukurantubuhnya
Asas 11
Sistem
yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belummantap
(muda).Contoh : Hutan dan Ladang ; Desa dan Kota.
Asas 12
Kesempurnaan
adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepadakepentingan relatifnya di
dalam keadaan suatu lingkungan.Dalam ekosistem mantap dan habitat stabil sifat responsiffluktuasi
faktor lingkungan, tidak diperlukan.Dalam ekosistem yang belum mantap populasi kurangbereaksi
terhadap perubahan fisika kimiawi lingkungan
Asas 13
Lingkungan
yang secara fisik mantap (dewasa) memungkinkan terjadinyakeanekaragaman biologi
dalam ekosistem yang mantap (dewasa), yangkemudian dapat menggalakkan
kemantapan populasi.Kemantapan lingkungan fisikKompleks organisasi
+KeanekaragamanNaik turunnya populasi ciri ekosistem belum mantap
Asas 14
Derajat
pola keteraturan naik turunnya populasi bergantung pada jumlahketurunan dalam
sejarah populasi sebelumnya yang nantinya akanmempengaruhi populasi
itu.Populasi Populasi sekarang Populasi yang akan datangPerubahan suatu populasi Perubahan populasi lain sesuai denganperjalanan
waktu
2.2
Sumber Daya Alam
2.2.1
Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam (biasa
disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang
tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik,
seperti hewan, tumbuhan,
dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik,
seperti minyak bumi, gas alam,
berbagai jenis logam, air, dan tanah.
2.2.2
Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia
Letak
geografis yang strategis menunjukkan betapa kaya Indonesia akan sumber daya
alam dengan segala flora, fauna dan potensi hidrografis dan deposit sumber
alamnya yang melimpah. Sumber daya alam Indonesia berasal dari pertanian,
kehutanan, kelautan dan perikanan, peternakan, perkebunan serta pertambangan
dan energi.
Berdasarkan
usia tanaman, perkebunan di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
tanaman semusim (tebu, tembakau, kapas, jarak, sereh wangi, nilam dan rami) dan
tanaman tahunan (karet, kelapa, kopi, kelapa sawit, cengkeh, pala, kayu manis,
panili, kemiri, pinang, asam jawa, siwalan, nipah, kelapa deres, aren dan
sagu). Sebagian besar budidaya perkebunan berupa tanaman tahunan.
Populasi
peternakan di Indonesia terdiri atas populasi ternak besar seperti, sapi perah,
sapi potong, kerbau, dan kuda. Populasi ternak kecil meliputi: kambing, domba,
dan babi. Sementara populasi ternak unggas terdiri dari ayam kampung, ayam ras
petelur, ayam ras pedaging dan itik. Diantara hasil ternak yang saat ini
memiliki prospek ekspor adalah kulit olahan (disamak).
Berdasarkan
fungsinya, hutan Indonesia dibagi menjadi empat jenis, yaitu hutan lindung,
hutan produksi, hutan suaka alam, dan hutan wisata. Produksi kehutanan berupa
kayu hutan, baik kayu bulat, kayu gergajian maupun kayu lapis. Dari hasil hutan
tersebut, yang saat ini menjadi produk andalan Indonesia untuk kegiatan ekspor
adalah kayu lapis.
Fakta
fisik bahwa dua per tiga wilayah Indonesia berupa laut, maka sumber daya alam
di laut memiliki potensi yang sangat besar. Selain mengandung minyak, gas,
mineral dan energi laut non-konvesional, serta harta karun yang sudah mulai
digali meskipun masih terbatas, laut juga menghasilkan ikan yang potensi
lestarinya diperkirakan sebesar 6, 4 juta ton per tahun. Saat ini yang baru
dimanfaatkan sekitar 70 %. Pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan
dikelompokkan dalam lima industri kelautan, yaitu industri perikanan, industri
mineraldan energi laut, industri maritim, termasuk industri galangan kapal,
industri pelayaran (transportasi laut) dan industri pariwisata (wisata bahari
dan kawasan konservasi). Saat ini yang menjadi andalan ekspor perikanan
Indonesia adalah udang dan Tuna.
Sebagian
besar lahan perkebunan yang luas di Indonesia menghasilkan komoditas pertanian
atau hasil bumi untuk diperdagangkan.Indonesia adalah salah satu dari tiga
negara penghasil terbesar karet di dunia, terbesar ketiga penghasil kopi, dan
salah satu penghasil utama dunia untuk kelapa, tembakau, kakao dan
rempah-rempah. Wilaya Indonesia kaya akan cadangan mineral seperti timah,
tembaga, emas, bauksit, dan nikel. Indonesia juga dikenal sebagai eksportir
terbesar gas alam cair (liquefied natural gas/LNG). Penghasilan dari ekspor
minyak telah mendatangkan devisa terbesar bai negara. Selain itu, upaya pengembangan
sumber energi alternati f terus digalakkan. Pembangunan pusat pembangkit energi
tenaga panas bumi (geotermal) dan energi tenaga air (hidroelektrik) terus
diusahakan.
Selain
sektor pertanian dan ekspor bahan mentah yang mendminasi kegiatan ekonomi,Indonesia
pun menjadi negara industri dalam 35 tahun, terakhir . beberapa diantara
industri besar di Indonesia adalah industri pengolahan besi, minyak, kayu dan
mebel, produk kimia, semen, kaca, dan produk berbahan dasar karet, mesin dan
pupuk. Sebagian industri itu langsung dikontrol oleh pemerintah yaitu kegiatan
usaha yang disebut BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Indonesia juga berusaha
mengembangkan industri berteknologi tinggi, seperti barang-barang elektronik
dan pesawat terbang. Industri tekstil juga dikembangkan dalam skala besar,
termasuk diantaranya industri batik, yaitu kain yang diberi motif khas
Indonesia, baik dengan teknik tradisional (batik tulis) maupun dengan cetak
modern (batik cetak)
2.2.3
Hubungan Sumber Daya Alam dan Hubungan Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia
Sumber
daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat,
dimana kekayaan sumber daya alam secara teoretis akan menunjang pertumbuhan
ekonomi yang pesat. Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut
justru sangat bertentangan karena negara-negara di dunia yang kaya akan sumber
daya alamnya seringkali merupakan negara dengan tingkat ekonomi yang
rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut Dutch
disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber
pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih
rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor industri dan
jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga
cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya.
Korupsi, perang
saudara, lemahnya pemerintahan dan demokrasi juga
menjadi faktor penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara
terebut. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem
pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri
lain, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan
sumber daya alam.
2.2.4
Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati
Sumber
daya alam hayati :
adalah
Sumber Daya Alam yang berasal dari mahluk hidup, atau berhubungan dengan mahluk
hidup
v Tumbuhan
Tumbuhan merupakan
sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah. Organisme ini
memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui
proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan
merupakan produsenatau
penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang
berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan
berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena
punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat
di atasnya. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:
v Bahan bakar (biosolar): kelapa
sawit
v Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota
dewa
v Pupuk kompos.
v Pertanian dan perkebunan
Indonesia
dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia
mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau
bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan
bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31
juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di
Pulau Jawa. Pertanian
di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain
padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping
itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan
baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak
goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan
baku tekstil), kopi (bahan
minuman), dan tebu (bahan
baku gula
pasir).
v
Hewan,
peternakan, dan perikanan
Sumber
daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya
dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau
sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga
keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan
ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah
pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ
adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat
lain. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan,
dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.
Sumber
daya alam nonhayati :
Ialah
sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat
dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar
matahari, dan hasil tambang.
·
Air
|
|
|
Air
merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi
oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan
air asin (wilayah laut, samudra, dll.)
dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau,
dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air,
baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus
meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan
dasar industri minuman,
penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air
sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus
berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air
cenderung tidak berpolusi dan
hal ini akan mengurangi efek
rumah kaca.
·
Angin
Pada era
ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan
bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang
dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan
turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di
daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada,
energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh
bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan
turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
·
Tanah
Tanah
adalah komponen penyusun permukaan bumi .Tanah termasuk salah satu sumber daya
alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan
sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan
tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat
kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen,
seperti udara, air, mineral, dan senyawa
organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting
mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan
yang ada sekarang ini.
·
Hasil
tambang
Sumber
daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia,
seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun
sebagai perhiasan.
Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini
memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti
Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya
sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein. Beberapa
contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
Ø Avtur untuk
bahan bakar pesawat terbang;
Ø Bensin untuk
bahan bakar kendaraan bermotor;
Ø Minyak
tanah untuk bahan baku lampu minyak;
Ø Solar untuk
bahan bakar kendaraan diesel;
Ø LNG (Liquid
Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
Ø Oli ialah bahan
untuk pelumas mesin;
Ø Vaselin ialah
salep untuk bahan obat;
Ø Parafin untuk
bahan pembuat lilin; dan
Ø Aspal untuk
bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)
dimanfaatkan
untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
Untuk
peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
·
Tembaga
merupakan
jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.
·
Bauksit
Sebagai
bahan dasar pembuatan alumunium.
untuk
perhiasan
·
Marmer
Untuk
bahan bangunan rumah atau gedung
·
Belerang
Untuk
bahan obat penyakit kulit dan korek api
·
Yodium
Untuk obat
dan peramu garam dapur beryodium
·
Nikel
Untuk
bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
·
Gas alam
Untuk
bahan bakar kompor gas
·
Mangan
Untuk
pembuatan pembuatan besi baja
·
Grafit
Bermanfaat
untuk membuat pensil, dan bahan pembuatan baterai
2.2.5
Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam
Landasan
dasar kebijakan pengolahan sumber daya alam terdapat dalam TAP MPR RI No.
IX/MPR-RI/2001 dan GBHN 1999-2004.
Dalam TAP
MPR RI No. IX/MPR-RI/2001 berisi tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan
Sumber daya Alam, ada titik harapan dari proses reformasi di bidang agraria dan
pengelolaan sumber daya alam, yang sebelumnya tidak pernah mendapatkan
perhatian dari para pengambil kebijakan.
TAP MPR
tersebut dijelaskan beberapa peta permasalahan yang membuat keputusan politik
ini lahir yaitu :
1. Sumber
daya agraria dan sumber daya alam harus dikelola dan dimanfaatkan secara
optimal bagi generasi sekarang dan generasi mendatang dalam rangka mewujudkan
masyarakat adil dan makmur.
2. Adanya
persoalan kemiskinan, ketimpangan dan ketidakadilan sosial ekonomi rakyat serta
kerusakan sumber daya alam.
3.
Pengelolaan sumber daya agaria dan sumber daya alam selama ini telah menimbulkan
penurunan kualitas lingkungan, ketimpangan struktur penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatannya serta menimbulkan berbagai konflik.
4.
Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya
agraria dan sumber daya alam saling tumpang tindih dan bertentangan.
5.
Pengelolaan sumber daya agraria dan sumber daya alam yang adil, berkelanjutan,
dan ramah lingkungan harus dilakukan dengan cara terkoordinasi, terpadu dan
menampung dinamika, aspirasi dan peran serta masyarakat, serta menyelesaikan
konflik.
Arah
Kebijakan Bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup dalam GHBN
1999 – 2004 yaitu :
1.
Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi
peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi.
2.
Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan
melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan penggunaan, dengan
menerapkan teknologi ramah lingkungan.
3.
Menerapkan indikator-indikator yang memungkinkan pelestarian kemampuan
keterbaharuan dalam pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui untuk
mencegah kerusakan yang tidak dapat balik.
4.
Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan
pemeliharaan lingkungan hidup sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga, yang
diatur dengan undang-undang.
5.
Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan
memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan
yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal serta
penataan ruang, yang pengusahaannya diatur dengan undang-undang.
2.2.6
Karakteristik Ekologi dan Sumber Daya Alam
Ekologi adalah
suatu kajian studi terhadap hubungan timbal balik (interaksi) antar organism
(antar makhluk hidup) dan antara organism (makhluk hidup) dengan lingkungannya.
Faktor-faktor pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan
membawa hasil yang lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan
demi pembangunan demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan,
yaitu :
1.
Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber
alam di masa depan.
2. Kenyataan
bahwa peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian tradisional yang
telah terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh
pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang baru.
3.
Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas
merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru
Seperti
pernyataan diatas, Sumber daya alam ini adalah energi yang sifatnya tidak dapat
digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk
menjamin keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi alam dan keberlanjutan
sumberdaya alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas maka pendekatan
perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan dengan
mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan ekosistem, endemisme dan
keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan kultural,
kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik wilayah.
Dengan
pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas sistem budidaya,
teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus benar-benar
mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem lokal
sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem yang
diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi “keharusan”
untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir bisa
dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem pengelolaan
SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
2.2.7
Daya Dukung Lingkungan Terhadap Sumber Daya Alam
Daya
Dukung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pengertian
(Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU no 23/ 1997, daya
dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Menurut Soemarwoto (2001), daya
dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu
berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per
satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna (1999), daya dukung
lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan
(supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).
Oleh
karena itu setiap makhluk yang hidup yang ada bertugas untuk menjaga keberadaan
makhluk hidup lainnya sebaik mungkin agar terjadi hubungan yang baik yang
terjalin antara satu makhluk dengan makhluk yang lain sehinnga menjaga
daya dukung antara masing lingkungan dan makhluk hidup.
2.2.8
Keterbatasan Kemampuan Manusia dalam Mengelola Sumber Daya Alam
Manusia
sebagai pengolah sumber daya alam dituntut semaksimal mungkin untuk mengolah
sumber daya alam. Tapi banyak diantara manusia tersebut yang tidak mampu untuk
mengolah sumber daya alam yang telah tersedia yang mengakibatkan negara kita
selalu tertinggal dari Negara-negara lain diluar sana yang sudah maju. Padahal
negara-negara tersebut tidaklah memiliki sumber daya alam sebanyak yang kita
punya ,tpi mereka sselalu dapat mengolah setiap sumber daya alam yang telah
tersedia di Negara mereka yang membuat negara mereka terus maju.
Maka dari
itu yang harus kita lakukan adalah kita harus lebih meningkatkan sumber daya
manusia atau kemampuan dari masyarakat kita agar bisa memaksimalkan atau
mengolah sumber daya alam kita yang begitu melimpah ini. Bukan mustahil jika
kita bisa mengolahnya ,kita akan seperti Negara-negara yang telah maju atau
bahkan melebihi mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekologi,
ilmu lingkungan dan sumber daya alam merupakan beberapa hal yang saling
berkaitan untuk kita agak dapat lebih memahami tentang alam dan tindakan yang
pantas serta tidak pantas kita lakukan di alam.
Indonesia
adalah negara yang mempunyai sumber daya alam yang sangat melimpah karena
itu manusia sebagai pengolah sumber daya alam diwajibkan
untuk melakukan pengolahan sebijaksana mungkin dan seefisien mungkin, serta
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Agar tercipta
lingkungan yang baik, bersih, teratur, dan juga agar terjalin ekosistem yang
baik di alam. Sehingga menjaga hubungan antar mahkluk hidup tetap terjaga dan
tidak ada yang tersingkirkan.
3.2 Saran
Di zaman
modern seperti sekarang, kita tidak bisa berharap untuk hal yang terlalu sulit
atau kompleks untuk dilakukan. Maka dari itu mulailah dengan melakukan hal hal
kecil yang berdampak positif bagi alam dan lingkungan sekitar. Agar dapat
memotivasi diri sendiri dan juga orang lain untuk ikut dan terus melakukan hal
yang positif bagi alam sekitar. Dan jika kita konsisten tidak menutup
kemungkinan tindakan kecil yang kita mulai bisa menjadi suatu awal untuk
tindakan yang lebih besar dan berdampak lebih luas.
Daftar Pustaka