Selasa, 14 Maret 2017

Rangkuman Ilmu Budaya Dasar

Pengertian, Latar belakang, dan Tujuan Mempelajari Ilmu Budaya Dasar

Mata kuliah ilmu budaya dasar adalah suatu usaha pendidikan yang memusatkan perhatian pada pengembangan pemikiran dan perasaanmahasiswa berkenaan dengan gejala-gejala budaya serta hakekat dan harkat manusia.
Setelah mempelajari Ilmu Budaya Dasar (IBD), mahasiswa diharapkan dapat memperlihatkan :
  • ·         Minat dan kebiasaan yang menyelidiki apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya maupun di luar lingkungannya.
  •      Adanya kesadaran akan nilai yang dianut serta bagaimana menghubunkan nilai-nilai yang dianut dalam kehidupan sehari-hari.
  •      Kerelaan memikrrkan kembali dengan nilai-nilai terbuka yang dianutnya untuk apakah dia secara berdiri sebdiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut dalam dirinya sendiri.
  •      Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakannya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.


Latar belakang mempelajari Ilmu Budaya Dasar :

Ilmu Budaya Dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar-dasar kebudayaan manusia, secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dalam kebudayaan itu sendirin, namun perlu kita tahu bahwa istilah Ilmu Budaya Dasar pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah "Basic Humanitiesm" yang berasal dari istilah bahasa inggris"The Humanities" yang berasal dari bahasa latin hummus yang artinya manusia, berbudaya dan halus.

          Dengan mempelajari The Humanities diharapkan seseorang atau manusia akan bisa menjadi lebih manusiawi , lebih berbudaya dan lebih halus. Bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan nilai-nilai mahasiswa sebagai homo humanus atau manusia berbudaya , agar manusia menjadi humanus mereka harus mempelajari ilmu yaitu The Humanities disamping tidak melupakan tanggung jawab mereka sebagai manusia itu sendiri, Ilmu Budaya Dasar tentu berbeda dengan Pengetahuan Budaya. Pengetahuan Budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai makhluk berbudaya ( homo humanus) , sedangkan Ilmu Budaya Dasar bukan ilmu tentang budaya , melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
     
 Pembelajaran tentang Ilmu Budaya Dasar itu sangat perlu, supaya kelak bisa menjadi pribadi yang mempunyai suatu kesamaan bahan pembicaraan serta adanya interelasi antara intelektual masing – masing pribadi lebih bersikap positif bagi pembangunan bangsa. Pembelajaran ini sangat bagus untuk diberikan di perguruan tinggi supaya mahasiswa dapat memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya dan menimbulkan minat mendalaminya kebih lanjut agar mahasiswa tersebut diharapkan dapat mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.

Latar belakang diberikannya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar ini, selain melihat konteks budaya Indonesia, sesuai juga dengan program pendidikan di Perguruan Tinggi, dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana

Adapun tujuan mahasiswa mempelajari dari mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
  • ·         Agar mahasiswa lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaandan budaya serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah tersebut.
  •    Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati terhadap nilai-nilai lain yang hidup pada masyarakat.
  •        Mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan daya kebudayaan.
  •       Mendukung dan mengembangkan kebudayaan dengan sendiri dengan kreatif
  •       Tidak terjerumus kepada sifat kedaerahan dan pengkotakan displin ilmu
  •       Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun
  •      Agar dapat memenuhi tuntutan dari Tri Darma Perguruan Tinggi, khususnya Darma Pendidikan.



Manusia dan Hubungannya Dengan Kebudayaan

Tuntutan kodrat pribadi manusia sendiri mencapai kemanusiaan yang penuh dan sejati melalui kebudayaan, sebab tanpa kebudayaan ia mahluk yang tak berdaya jadi korban dari keadaannya yang tidak lengkap dengan dan naluri-nalurinya yang tidak terpadu.

Manusia menciptakan kebudayaan sebaliknya juga manusia diciptakan oleh kebudayaan. Mahluk yang lahir di dunia ini belum dikatakan manusi, melainkan harus dijadikan manusia. Manusia menjadi manusia oleh karena kebudayaan yaitu system pendidikan, bahasa tata sopan santun, adapt istiadat, agama dan lain-lain.Selain kebudayaan menghasilkan manusia, kebudayaan juga menghasilkan manusia tertentu, misalnya kebudayaan Batak menghasilkan orang Batak.


Hubungan Ilmu Budaya Dasar, Manusia, dan Kesusastraan

Pengertian Kesusastraan Secara morfologis kata kesusastraan, yang lebih sering hanya disebut sastra, dapat diuraikan atas konfiks ke-an yang berarti ‘semua yang berkaitan dengan prefiks su ‘baik, indah, berguna’ dan bentuk dasar sastra yang berarti ‘kata, tulisan, ilmu’.Jadi, menurut uraian di atas kesusastraan adalah semua yang berkaitan dengan tulisan yang indah. Sedang menurut arti istilah, kesusastraan atau sastra ialah cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai medium. Pengertian Ilmu Budaya Ilmu Budaya dasar mengajarkan pembelajaran mengenai konsep-konsep kehidupan dan budaya manusia , sedangkan kesusastraan adalah penguraian atas konflik yang digunakan untuk mencapai suatu hasil yang dikatakan bahwa keindahan atau nilai estetis suatu cipta sastra timbul karena adanya keserasian, kesepadanan, atau keharmonisan antara isi.jadi intinya kesusastraan membuat pencerahan atas konflik mengenai konsep konsep kehidupan dan budaya manusia dengan membawa nilai estetis yang baik dan menimbulkan keserasian bersama.Namun Ilmu Budaya Dasar (yang dahulu di sebut sebagai Basic Humanities) berasal dari bahasa latin yang di sebut dengan “humanus”, yang memiliki arti manusiawi, berbudaya, dan halus. Pada umumnya, humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya (sejarah, sastra, dll), maka dari itu humanities menjadi ilmu kemanusiaan dan kebudayaan. Pendekatan Kesusastraan Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.

Sastra dalam arti khusus yang digunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya. Ada tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra. Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut. Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra. Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak timbulnya hingga perkembangan yang terbaru. Kritik sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra. Kritik sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra. Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra. Keempat cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka memahami sastra secara keseluruhan. Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan. Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama. Karya sastra pada dasarnya adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakat pembacanya. Karya sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang dikomunikasikan kepada pembaca. Untuk menangkap ini, pembaca harus mampu mengapresiasikannya. Pengetahuan tentang pengertian sastra belum lengkap bila belum tahu manfaatnya.

Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan menyenangkan. Secara lebih jelas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.       Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang disajikan.
2.      Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup para tokoh dalam karya.
3.      Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya.
4.      Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.
5.      Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu. Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan. Namun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi. Masinambouw menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi itu. Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.

Sumber Materi :